Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bojonegoro-Bakesbangpol Kabupaten Bojonegoro mengikuti acara Seminar “Menjalin Harmoni Dan Mempererat Persatuan Dan Kesatuan Antar Etnis Agar Terwujud Pembauran Kebangsaan yang Dinamis dan Efektif Di Jawa Timur” yang diadakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur - Jumat (09/04/2021)

Seminar “Menjalin Harmoni Dan Mempererat Persatuan Dan Kesatuan Antar Etnis Agar Terwujud Pembauran Kebangsaan yang Dinamis dan Efektif Di Jawa Timur” ini dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 7 dan 8 April 2021, bertempat  di Hotel Grand Whiz, Trawas, Mojokerto, Jawa Timur. Acara ini dihadiri oleh Kepala Bakesbangpol Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, Anggota Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Se Jawa Timur dengan jumlah sekitar 100 peserta. Kegiatan Seminar ini dibuka oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur, Bapak Drs. Jonathan Judianto. Beliau menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menerbitkan Perda Jatim No 8 Tahun 2018 dan Pergub Jatim No 32 Tahun 2020 terkait penyelenggaraan toleransi kehidupan bermasyarakat. Materi Perda ini fokus untuk menjamin toleransi kehidupan bermasyarakat. Bagaimana pemahaman sehari hari.Apapun perbedaan kita suku, adat, agama, kita tetap bagian dari anak Bangsa. Dan sebagai warga Jatim wajib menjaga Kebinekaan yang ada.

 

Penyampaian materi dalam seminar ini disampaikan oleh Novi Setia Yunas, Dosen FISIP Universitas Brawijaya Malang, dengan tema Kemajuan Teknologi dan Sikap Toleransi Masyarakat. “Globalisasi memberikan perubahan tersendiri bagi tatanan kehidupan di berbagai negara di seluruh penjuru dunia. Implikasi terbesar dari keberadaan serta perkembangan globalisasi dan modernisasi adalah pesatnya perkembangan teknologi , informasi dan komunikasi” Ujarnya. Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa Mencuatnya era industri 4.0 yang ditandai dengan konektivitas sistem informasi dan kecerdasan buatan yang mampu menggerakan industri dengan sedikit input dari manusia. Informasi akan mudah dapat dilihat dari jarak jauh dengan media electronic digital, gambar atau visual mendominasi ruang dan waktu yang memiliki daya pengingat sangat besar dibandingkan mendengar atau meraba ,serta menjadi tempat penyimpanan citra visual.

Kemudian materi kedua disampaikan oleh Dr.Zaenal Abidin Achmad, Dosen FISIP Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jatim, dengan tema Tantangan dan Pengaruh Media Dalam Pembauran di Era New Normal. Beliau menjelaskan bahwa Budidaya informasi memiliki konsekuensi besar pada stabilitas sosial, kohesi sosial politik, pembaruan dan demokrasi. Hal ini terjadi karena adanya hegemoni atau pengaruh dari para pemilik media yang saat ini sangat mudah mengendalikan berita yang mereka inginkan, baik sesuai dengan fakta ataupun sesuai dengan kepentingan kepentingan yang dimiliki oleh para owner media tersebut. Hal ini ditambah lagi dengan mudahnya kepercayaan masyarakat publik terhadap media, karena tidak adanya media alternatif yang memberikan opini dan berita dari sudut pandang lain.


By Admin
Dibuat tanggal 06-09-2021
388 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
100 %
Puas
0 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
0 %